2010/07/20

Warga Jatim Berobat Habis Rp 2 Triliun

Malang.IN.com
Sebagian warga Jawa Timur rela menghabiskan uang senilai Rp 2 triliun setiap tahunnya untuk berobat ke luar negeri akibat belum maksimalnya pelayanan rumah sakit di Jawa Timur.

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) tentang fasilitas Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Senin mengatakan, guna mengantisipasi keluarnya uang secara sia-sia ke mancanegara itu pemerintah terus berupaya meningkatkan fasilitas rumah sakit milik Pemprov.

Gus Ipul sapaan akrab Saifullah Yusuf menjelaskan, untuk memfasilitasi agar warga Jatim tidak membuang uangnya hanya untuk berobat ke mancanegara, Pemprov Jatim terus berupaya meningkatkan fasilitas berkelas eksekutif.

"Hal ini sebagai antisipasi agar warga tidak berobat ke mancanegara, sehingga bisa membuang uangnya ke dalam negeri, khususnya ke Jatim," katanya, Senin (27/9/2010).

Ia menyebutkan ke lima rumah sakit milik Pmprov yang akan ditingkatkan fasilitas eksekutifnya, RSU dr Soedono Madiun, RSSA Malang, RSU Haji Surabaya, RS Jiwa Menur Surabaya serta RSU dr Soetomo Surabaya.

Meski terus berupaya meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan bagi warga kelas eksekutif, Pemprov Jatim juga akan tetap memfasilitasi warga biasa, seperti dengan menambah fasilitas bagi masyarakat penerima Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

Penambahan fasilitas bagi warga biasa tersebut seperti rencana penambahan kamar di RSSA Malang. Gus Ipul mengatakan, penambahan ini akan dikhususkan bagi kamar kelas tiga.

"Kamar kelas tiga ini mayoritas penghuninya adalah warga yang mendapatkan fasilitas Jamkesda dari pemerintah, sehingga mereka bisa terlayani," ujarnya.

Selain itu, Pemprov juga memberikan pelayanan terhadap masyarakat di tingkat Puskesmas dengan menyiagakan satu perawat dan dokter.

"Dengan adanya satu dokter lengkap dengan perawatnya ini diharapkan masyarakat tidak berbondong-bondong datang ke rumah sakit jika sakit, namun bisa terlayani di tingkat Puskesmas," katanya.