2010/07/20

Longsor di pacitan

Pacitan.IN.com
Ratusan keluarga di Desa Wonoasri, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, terjebak longsor yang menutup seluruh akses jalan di sekitar permukiman mereka.
Ada sekitar 57 siswa SMP dan SMA yang tidak sekolah karena harus jalan empat kilometer lebih.

Informasi dari kepala desa setempat, Bonasir, Senin (27/9/2010) malam, warganya yang masih terisolasi di pedalaman desa itu jumlahnya sekitar 450 keluarga.

“Mereka tersebar di tiga dusun yang semuanya berada di daerah yang sulit dijangkau, yakni Dusun Sipen, Sidowayah, serta Pakel,” katanya.

Selain menutup akses keluar dari tiga permukiman itu, guguran material longsor dalam jumlah banyak juga menyebabkan jalur alternatif menuju Kabupaten Ponorogo nyaris terputus.

Warga di kota kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini sebenarnya sudah berusaha menyingkirkan material longsoran yang menutup badan jalan. Namun karena jumlah/volumenya sangat banyak, upaya itu tak berhasil maksimal.

Sebagian kendaraan roda dua sudah ada yang bisa melintas. Namun, sebagian besar lainnya, terutama kendaraan roda empat atau lebih, terpaksa putar haluan karena jalur alternatif yang tertimbun longsor itu masih sangat rawan.

Akibatnya, puluhan siswa SMP dan SMA dari tiga dusun tersebut tak bisa masuk sekolah. Penyebabnya, mobil angkutan yang biasa menjemput tidak bisa sampai ke lokasi permukiman karena jalan tertimbun longsor tadi.

Tidak Sekolah
Demikian pula dengan dua jalur ke alternatif ke Desa Baosan Kidul dan Mrayan di wilayah Kecamatan Ngrayun, Ponorogo. “Ada sekitar 57 siswa SMP dan SMA yang tidak sekolah karena harus jalan empat kilometer lebih,” kata Bonasir.

Di Desa Wonoasri, total terdapat empat titik jalan ambles dan dua lainnya tertimbun tanah longsor. Salah satu jalan yang ambles berada di Dusun Sidowayah. Di jalur tersebut, lebar jalan rambatan yang ambles mencapai 25 meter.

Sebelumnya, ruas jalan juga sempat ambles terguyur hujan deras, tetapi dibanding sekarang, kondisinya jauh lebih parah.

Selain itu, sebuah jembatan dilaporkan juga ambruk akibat diterjang banjir di sungai yang ada di bawahnya. “Dulu yang ambles hanya setengah meter saja,” katanya.